Apa penyebab jatuhnya saham Meta?
1. Kinerja Meta tidak sesuai dengan ekspektasi investor
Seperti
biasanya sebelum sebuah perusahaan publik melaporkan kinerja perusahaannya,
Para investor menetapkan angka ekspektasinya Jika ternyata laporan menunjukkan
angka diatas ekspektasi maka harga sahamnya akan naik sebaliknya jika angkanya
dibawah ekspektasi maka harga sahamnya berpeluang untuk turun. Nah laporan yang
dikeluarkan oleh Meta di tanggal 02-02-2022 kemarin bahwa ekspektasi investor
baik dari sisi revenue maupun learning freezer, keuntungan meta pun turun
berturut-turut di tiga bulan terakhir di
tahun lalu, semua itu terjadi di saat apple dan Microsoft melaporkan
angka-angka yang melampaui ekspektasi investor.
|
Kinerja Meta di Luar Ekspektasi |
2. Kebijakan privasi Apple mulai menggerus pemasukan Meta
Kita tahu bahwa Meta bergantung
pada iklan untuk pemasukan usahanya selama belasan tahun, Facebook dan
Instagram menggunakan data pengguna untuk bisa membantu pengiklan menyasar
target pelanggan yang tepat dan di April 2021 Apple mengupdate sistem operasi iOS yang memberikan kebebasan pada pengguna
untuk menolak aplikasi menggunakan data pribadinya dan ternyata lebih banyak
pengguna yang memilih untuk menolak dibandingkan mengizinkan. Meta mengatakan
bahwa kebijakan Apple itu bisa berdampak pada pengurangan pemasukan iklan
sebesar 10.000.000.000 US Dollar atau Setara 140 Triliun Rupiah. CEO meta
mengatakan bahwa perlu waktu bagi meta untuk bisa menyesuaikan diri dengan
kebijakan privasi apple tersebut.
3. Tiktok menggoyang kedigdayaan Facebook dan Instagram
Facebook kehilangan sekitar 500.000 pengguna harian dalam tiga bulan
terakhir tahun 2021 turun dari 1,93 miliar login di seluruh dunia setiap hari
menjadi 1.929 miliar, tidak terlalu banyak sebenarnya tapi bagi Facebook yang
selama ini bertumbuh eksponensial, penurunan itu memberikan sinyal yang
mengkhawatirkan. Jumlah pengguna bulanan Facebook tetap relatif datar di 2,9 01
miliar sementara aplikasi meta lainnya Whatsapp, Messenger, Instagram masih
menunjukkan adanya pertumbuhan walaupun enggak terlalu banyak penurunan,
pengguna harian facebook ini dinilai banyak pihak merupakan cerminan dari
berkurangnya relevansi Facebook dengan kaum muda, pengguna remaja aplikasi
Facebook di Amerika Serikat telah turun 13 persen sejak 2019 dan diproyeksikan
akan turun 45% selama dua tahun kedepan sementara itu pengguna dewasa muda
antara usia 20 hingga 30 tahun diperkirakan turun sebesar empat persen selama jangka
waktu yang sama, lebih buruk lagi semakin muda usia pengguna ternyata semakin
sedikit rata-rata mereka menggunakan aplikasi Facebook. Situs online first
memberitakan bahwa data dari presentasi internal Meta memperkirakan remaja
menghabiskan 2-3 kali lebih banyak waktu di tiktok daripada di Instagram dan
bahwa Snapchat adalah metode paling disukai untuk berkomunikasi dengan
teman-teman mereka. Mark Zuckerberg
mengakui bahwa Facebook tengah berjuang keras untuk bersaing dengan tiktok, tiktok sudah menjadi pesaing yang sangat besar
dan juga terus tumbuh dengan kecepatan tinggi begitu kata Zuckerberg.
|
Investor Ragu Degnan Metaverse |
4. Investasi Meta pada metaverse yang gila-gilaan
Meta tahun lalu mengumumkan akan menggelontorkan dana 10
Milyar Dollar atau 140 Triliun Rupiah di tahun 2021 saja untuk membangun
metaverse dan dia tidak bercanda, mark juga secara terang-terangan mengatakan
akan meningkatkan pengeluaran di Meta Reality Labs di tahun-tahun mendatang dan
ternyata investor enggak memiliki semangat yang sama dengan Mark metaverse
masih jauh menurut mereka, perlu satu dekade untuk menjadikannya sebagai bagian
dari keseharian kita atau kalau dalam perspektif investor untuk menjadi sumber cuan
yang layak. Sepertinya kalau bicara
uang, investor tidak memiliki kesabaran yang sama dengan mark zuckerberg lagi
pula tidak ada jaminan bahwa metaverse akan bisa terwujud seperti yang dijanjikan
yang pasti realitylabs milik Meta mudah rugi 10.000.000.000 Us dollar setara
dengan 140 triliun di 2021 kemarin dan mark masih terus akan menggelontorkan
banyak dana yang semakin besar untuk membangun metaverse nya.
B. Memahami Stragtegi Meta
Perlu diketahui bahwa aksi jual saham Meta oleh investor itu
dipengaruhi bukan hanya oleh keempat hal yang sudah disebutkan sebelumnya namun
juga oleh kondisi psychologist dari si investor, sejak tahun kemarin nilai
saham beberapa perusahaan - perusahaan teknologi besar seperti Twitter, Paypal
dan netflix itu mulai berguguran, Para investor juga semakin cemas dikarenakan
adanya kebijakan pengetatan di Federal Reserve as untuk mengikis valuasi
industri yang gila-gilaan, Nasdaq Bursa Efek yang didominasi oleh perusahaan
teknologi turun lebih dari 9 persen pada Januari 2022, penurunan bulanan yang terburuk
sejak jatuhnya pasar yang disebabkan oleh virus korona pada Maret 2020 situasi
yang rentan itu Ya jelas membuat investor jadi mudah panik sebenarnya kalau
secara finansial meta masih sehat, keuntungan Meta tahun lalu mencapai 40.000.000.000
Us Dollar atau setara 573 Triliun Rupiah Namun demikian Mark sudah mulai
melihat bahwa masa-masa kejayaan Facebook akan segera berakhir, Meta kini
berada pada apa yang Endro Grove
sebut sebagai Strategic Inflection Point.
titik infleksi strategis, yaitu sebuah perubahan besar yang memiliki kekuatan
10 kali lipat dari perubahan biasa, perubahan ini akan mengubah fundamental
dari sebuah bisnis secara eksponensial akibatnya hampir nggak mungkin sebuah
perusahaan bisa bertahan hanya dengan mengandalkan cara berbisnis yang biasa
dijalankannya.
Strategic Infection Point
dipicu oleh situasi pada ekosistem industry, Grove mengatakan bahwa kita perlu
waspada atas perubahan pada enam kekuatan industri lima diantaranya mengambil
dari konsep Five Of Source Michael
Porter yaitu kekuatan pesaing, pemain baru, pemasok produk pengganti, pembeli
dan yang keenam ditambahkan oleh Grove adalah perusahaan komplementer
setidaknya ada tiga dari enam kekuatan ini yang sudah mengganggu Meta kekuatan pesaing
yaitu tiktok sudah menggerus pengguna Facebook kekuatan perusahaan komplementer
yaitu apple yang sudah mempersulit pintu masuk uang untuk meta dan kekuatan
pembeli atau pengguna yang sudah memilih untuk menolak datanya digunakan oleh
Meta.
|
VR Headeset Oculus PS2 |
Nah selain keenam kekuatan ini Strategi Inflection Point bisa juga dipicu oleh
hadirnya teknologi baru yang revolusioner dalam konteks meta, teknologi itu adalah VR dan AR, Virtual Reality dan Augmented Reality Mark meyakini bahwa teknologi VR dari AR ini akan
menjadi platform komputasi besar berikutnya. VR dan AR saat ini bergerak
semakin canggih teknologinya secara eksponensial harga jualnya pun semakin kesini
semakin murah, VR headset Oculus PS2 dijual dengan harga hanya 290 Dollar atau
sekitar 4,5 juta rupiah saja CB Insert memprediksi bahwa tahun 2024 penjualan
perangkat VR dan AR akan melampaui jumlah penjualan game konsol seperti Playstation dan Xbox dan tentu saja nanti akan sangat nyaman sekali digunakan
seperti kacamata. ini satu hal yang membuat Facebook dulu mampu menggilas para
pesaingnya tanpa bekas adalah karena Facebook mampu memanfaatkan perangkat
smartphone yang saat itu Tengah naik daun, Facebook mampu menghadirkan
antarmuka pengalaman pengguna yang optimal di perangkat smartphone sehingga
membuat para penggunanya betah berlama-lama memainkan halaman demi halaman
Facebook di layar smartphone mereka. Nah kini Mark menyadari bahwa perangkat
yang akan jadi the next big Thing adalah VR dan AR serta dunia digital yang
imersif yang bisa diakses melalui perangkat itu, mark ingin jadi yang pertama
membawa penggunanya ke dalam dunia baru itu setiap produk, Setiap perusahaan
itu memiliki siklus hidup yang terbatas yang membentuk huruf S, mereka yang ada di atas pada akhirnya akan
bergerak turun. perusahaan yang mampu bertahan lama adalah mereka yang mampu melompat
dari kurva S lama untuk membentuk kurva S yang baru dan inilah yang tengah
dilakukan oleh Mark, sadar bahwa kurva S Facebook mulai melandai maka sebelum
kurvanya bergerak turun mark membangun kurva S kedua yang kita kenal dengan The
Metaverse, Grove mengingatkan bahwa
untuk selamat dari sebuah Strategic Inflection Point sebuah perusahaan harus all
out, nggak bisa tuh setengah-setengah gak cukup kalau cuma sekedar perbaikan
produk disana-sini aja atau cuman penghematan disana-sini, perusahaan harus
bersedia mer alokasikan sumberdayanya dari bisnis lama ke bisnis baru yang akan
dibangun dan itulah tepatnya yang tengah dilakukan oleh Mark Zuckerberg ia
mengubah nama perusahaannya dari Facebook jadi Meta dan Iya mengalokasikan dana
puluhan miliar dolar dan ribuan orang-orang terbaiknya untuk membangun Metaverse,
Biarkan saja Para investor panikkan itu teriak karena bagi Metae, metaverse
bukanlah soal keren-kerenan metaverse adalah soal bertahan hidup.
C. Perangkap Kurva S
Bagi banyak perusahaan, melompat dari kurva S yang
membesarkannya setelah sulit itu adalah tindakan yang sangat beresiko menurut
mereka menakutkan, apa yang menjamin
bahwa mereka akan berhasil membangun kurva-s kedua dengan baik sementara mereka
menilai bahwa kurva-s yang mereka ada pada saat ini udah terbukti berhasil kok
dan menghasilkan mereka kan cukup perlu menjaganya agar supaya tetap terus
menghasilkan kan ada sih perusahaan yang sadar bahwa harus membangun kurva-s
kedua dan bergerak memulainya tapi kebanyakan dari mereka hanya mengalokasikan
sumber daya yang seadanya. orang-orang
terbaiknya tetap dikerahkan untuk memeras bisnis utama di kurva-s mereka pada
saat ini oleh sebab itu ya banyak akhirnya perusahaan yang mencoba membangun
kurva-s keduanya jadi gagal dan fakta kegagalan itu semakin membuat para
pimpinan perusahaan takut untuk Melakukan lompatan kurva, melompat untuk
membangun kurva kedua selalu terasa seperti melompat kebelakang, lebih banyak enggak tahunya lebih banyak
salahnya karena memang kita memasuki dunia baru yang belum pernah kita alami
Bahkan dalam beberapa kasus belum pernah ada.
|
Kurva S |
Bagi pimpinan perusahaan yang Citra dirinya selalu
dilekatkan dengan kehebatan, kesuksesan dan kemenangan, maka membangun kurva
kedua adalah pengalaman menyakitkan yang beresiko ujungnya itu bukan hanya
Dilema pimpinan perusahaan melainkan juga mentalitas Para investor. pembuatan
kurva kedua dari Facebook menuju Meta bikin takut banyak investor kan? Maka
dari itu banyak perusahaan yang memilih untuk mengabaikan sinyal-sinyal infleksi
industri dan akhirnya hanya fokus pada memeras Cuan dari bisnis saat ini,
Bukankah itu yang bikin investor Happy? Menurut anda apakah Meta akan berhasil
melompat ke metaverse dan menjaga relevansinya di pasar untuk bertahun-tahun
mendatang? yang pasti Meta punya sumber daya yang besar dan komitmen tinggi
dari pimpinan puncaknya, jadi sangat, mungkin tapi bukan artinya mudah Apalagi
kita tahu ya bahwa memang gak bisa lari dari dosa masa lalunya, Facebook telah
mencederai kepercayaan para penggunanya dari menjual informasi pengguna ke
perusahaan seperti Cambridge analytica hingga mengizinkan entitas asing untuk
mengutak-atik Pemilu 2020, Klose ini akan menjadi batu besar yang membebani
lompatan Meta ke kurva keduanya walaupun begitu pilihan meta untuk melompat ke
metaverse tetap menjadi pilihan yang terbaik dan bagaimanapun wujud metaverse
Nantinya saya yakin Meta akan menjadi bagian besar darinya.
Sobat-sobat semua tentang kurva kedua ini Ingatlah bahwa
founder perusahaan dari tempat anda bekerja saat ini itu memulai dan membangun
usahanya dengan modal keberanian dan kecerdikan kemudian ketika perusahaan
besar anda pun masuk untuk menghadirkan keteraturan dan kepastian ,perusahaan
tumbuh berkembang di tangan Anda Namun kini perusahaan itu sudah ada di ujung
kurva S nya, anda perlu membawanya melompat membangun kurva kedua nah di titik
ini Sadarilah bahwa bukan keteraturan dan kepastian yang akan memampukan
perusahaan anda Melakukan lompatan itu, apa yang diperlukan untuk melompat
adalah keberanian dan kecerdikan persis seperti ketika para founder perusahaan
anda dulu memulai segalanya. jadi Apakah anda hanya seorang karateka pengasuh
sebuah perusahaan atau anda seorang pembangun usaha? saatnya memutuskan kemudian
buktikan dengan tindakan.
Post a Comment for "Penyebab Facebook Bangkrut dan Alasan Terciptanya Meta"
Berkomentarlah yang baik dan bijak. Komentar anda menjelaskan siapa anda